Tragedi penyerangan kapal bantuan kemanusiaan ‘Mavi Marmara’ yang menewaskan dan melukai puluhan aktivis solidaritas Palestina rupanya mengundang reaksi panas dunia International, tak terkecuali di Parlemen Israel dan PBB.
Demo mengutuk agresi biadab terjadi dimana-mana, baik di Turki, Perancis, Amerika Serikat, Iran, Inggris juga di Indonesia. Mereka menuntut PBB memberikan sanksi tegas serta membuka blockade yang telah tiga tahun lebih menyengsarakan rakyat Gaza.
Terlebih bagi Turki yang merupakan sekutu dekat Israel, dalam hitungan jam segera menarik duta besarnya dari Tel Aviv dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Negara zionis tersebut. Latihan perang dan pertandingan sepak bola yang akan diadakan dalam waktu dekat juga dibatalkan. Turki kecewa warganya banyak yang menjadi korban dalam insiden tersebut, serta menganggap apa yang dilakukan Israel sebagai penghinaan.
Kecaman keras juga datang dari Iran. Perwakilan pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khomeini mengatakan, pasukan garda revolusi Iran siap memberikan pengawalan militer bagi kapal-kapal yang akan menembus blockade Israel di Gaza. Sumber semi resmi di Iran, Ali Shirazi yang dikutif koresponden Mehr mengatakan, angkatan laut di garda revolusi Iran siap menumpahkan segala kemampuanya untuk mengawal konvoi perdamaian dan kebebasan ke Gaza.
Ali Shirazi menambahkan, langkahnya tersebut dilakukan untuk mendorong upaya dunia dalam membebaskan blockade Gaza. Kami berkepentingan untuk menampilkan kepada musuh-musuh kami dan kepada dunia agar secepatnya melakukan tindakan, jangan membiarkan Zionis melakukan niat kejinya. Ia menegaskan, "Jika pemimpin tertinggi mengeluarkan perintah untuk ini maka pasukan angkatan laut Garda Revolusi akan melakukan semampunya untuk mengamankan (konvoi) kapal itu," kata Shirazi. "Tugas Iran untuk membela rakyat Gaza yang tak bersalah."
Kita tahu setiap intervensi oleh militer Iran akan dianggap sangat provokatif oleh Israel yang menuduh Iran telah memasok senjata kepada Hamas, gerakan Islam yang memerintah di jalur Gaza. Sementara itu Iran tidak pernah mengakui negara Israe, bahkanl Presiden Iran Ahmadinejad sering meramalkan bahwa Negara Zionis itu sudah diambang kematian.
Kantor berita Iran IRNA mengatakan pada hari Ahad kemarin bahwa Iran akan mencoba mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza lewat kapal di bawah bendera Iran. Dan mengatakan juga bahwa Iran telah memutuskan sebelumnya untuk berencana mengirim bantuan dalam kapal yang mengibarkan bendera negara lain. "Bantuan kemanusiaan Iran akan meliputi bahan makanan, obat-obatan dan perlengkapan medis," kata kepala Bulan Sabit merah Iran, Abdulrauf Abidzadeh, seperti dikutip media. Namun dirinya tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Garda Revolusi, memiliki angkatan laut dan angkatan udara sendiri dan struktur komando terpisah dari angkatan bersenjata reguler, dan dianggap sangat setia kepada pemimpin tertinggi Iran. (andy/berbagai sumber)
tambah lagi dong beritanya.. biar lebih update ust. he....
BalasHapus